Kamis, 04 Desember 2008
Bercerminlah Pada Ahmadinejad
Suatu ketika Presiden Iran saat ini: Mahmoud Ahmadinejad, di wawancara
oleh TV Fox (AS) soal kehidupan pribadinya:
"Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?"
Jawabnya : "Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan
padanya."Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu
penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran ."
Berikut adalah bagaimana penyiar menggambarkan dirinya.
Ulama adalah posisi yang paling tinggi dimata Ahmadinejad
Ahmedi Najad, adalah presiden Iran yang membuat orang ternganga,
karena pada saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia
menyumbangkan seluruh karpet Iran Istana yang sangat tinggi nilai
maupun harganya itu kepada masjid2 di Teheran dan menggantikannya
dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.
Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan
menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang
tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan
ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat
impresive. Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas
kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.
Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri2 nya untuk datang
kepadanya dan menteri2 tsb akan menerima sebuah dokumen yang
ditandatangani yang berisikan arahan2 darinya, arahan tersebut
terutama sekali menekankan para menteri2nya untuk tetap hidup
sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat
dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri2 tsb berakhir masa
jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.
Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang
terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan
ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening
banknya bersaldo minimum, dan satu2nya uang masuk adalah uang gaji
bulanannya. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai
US$ 250. Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di
rumahnya. Hanya itulah yang dimilikinya seorang presiden dari negara
yang penting baik secara strategis, eko nomis, politis, belum lagi
secara minyak dan pertahanan.
Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua
kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.
Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu
dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau
roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia
juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk
presiden.
Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan,
ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak
masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat
terbang biasa dengan kelas ekonomi.
Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri2 nya untuk mendapatkan info
tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan, dan ia memotong
protokoler istana sehingga menteri2 nya dapat masuk langsung ke
ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara2
sepertikarpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal2 spt
itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.
Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat
tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur,
tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut.
Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden?
Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari
pengawal2nya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran
Wifaq, foto2 yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipulikasikan
oleh media masa di seluruh dunia, termasuk amerika.
Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka.
Dan foto terakhir memperlihatkan ruang makan dimana presiden sedang
menikmati makanannya.
Itulah Pribadi Seorang Ahmadinejad, Seorang Presiden Iran yang namanya
di takuti Amerika Serikat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar